Postingan

Pertemuan Pertama dengan Ustadzah Halimah Alaydrus

  Ustadzah Halimah Alaydrus. Semoga Allah selalu menjaga dan memuliakan beliau. Aamiin. Awal mula saya tahu Ustadzah Halimah Alaydrus dari link Youtube yang dikirim oleh teteh saya. Kakak saya itu paham sekali apa yang sedang saya alami dan memberi link tersebut sebagai penawar hati yang sedang tidak nyaman. Setelah menyimak materinya, saya merasa tersentuh dan setiap hari mencari judul kajian lainnya. Sejak itu, kegiatan nyetrika baju selalu ditemani tausiyah Ustadzah Halimah, masak jadi makin semangat jika sambil mendengarkan suara beliau. Hari-hari saya tak saya lalui tanpa suara beliau.  Saya juga baru tahu dari kajian online itu jika Ustadzah Halimah tidak mau di foto dan video. Masya Allah, baru saya temukan Ustadzah yang menjaga banget hal ini. Semakin jatuh hatilah saya. Hingga suatu hari, saya menemukan flyer di Facebook bahwa beliau akan mengisi Maulid Nabi di Indramayu, hati saya bergetar. Allah alangkah bahagianya jika saya bisa hadir langsung dan mendengar langsung tausiya

 Ustadzah Yang Menyejukan Hati sejak Awal Jumpa

Harapan untuk terus belajar kepada Ustadzah Halimah Alaydrus Allah kabulkan dengan cara yang sungguh ajaib.  Sore itu selepas bertemu Bu Laela yang pulang umroh bersama Ummi Aisyah, saya di telp eyang, mengingatkan jika sore ini ada syukuran 4 Bulan Kehamilan Mba Puspa. Sepupu saya. Saya pun pamit dan menuju rumahnya di Jl. Telepon. Sesampainya di rumah hajat, saya langsung ikut salat ashar. Kemudian menunggu pengisi acara datang sambil makan kue-kue yang disediakan. Beberapa menit kemudian, rombongan pun hadir, beliau masuk dengan memakai cadar, tapi menyapa kami satu demi satu, sangat ramah. Saya terus bertanya dalam hati, siapakah beliau?  Setelah dipastikan bahwa yang didalam rumah hanya ibu-ibu, beliau membuka cadarnya dan memulai acara. Masya Allah wajahnya sangat meneduhkan. Doa demi doa dilantunkan. Shalawat demi shalawat terus mengudara. Beliau memberi tausiyah juga terkait peristiwa 4 bulan di kandungan seorang ibu. Bahwa inilah saatnya Allah meniupkan ruh kepada janin, sehin

Rasa Hanya Bisa Ditularkan oleh Rasa

Gambar
  Apa yang sahabat rasakan saat mau berangkat ke pengajian Ustadzah Ummu Muhammad Alaydrus? Alhamdulillah saya merasa bahagia, sangat antusias dan penuh harap. Harap apa? Harap jumpa dengan Rasulullah. Di setiap kajian Ustadzah selalu ada pembacaan Kitab Maulid, baik itu Maulid Simtuddhuror maupun Maulid Dhia'ullami.  Seperti sore ini, dalam acara undangan Tasyakuran Aqiqah “Risma Andana Mulya” anak dari ķakaknya Ka Yayang Hadroh MT. Azzahro dibacakan Maulid Dhia'ullami dan tentu saja iringan hadroh yang begitu merdu. Suara Ustadzah selalu bikin candu. Semoga ananda Risma Andana Mulya menjadi anak yang soleh, anak yang mulia, anak yang jadi kebanggaan Allah dan Rasulullah. Aamiin. “Rasa” jumpa dengan Rasulullah selalu hadir saat Mahalul Qiyam atau berdiri untuk penghormatan kepada orang yang mulia. Gambaran saat Rasulullah pertama kali tiba di Madinah selalu terbayang setiap Mahalul Qiyam. Apa yang dibaca sangat menyentuh hati, meskipun saya tidak tahu artinya. Sehingga sangat

Ayo Jadi Ajaib!

Gambar
Resume Tema : AYO Jadi Ajaib Narsum : Bunda Budiawati Selasa, 10 Januari 2023 Host : Bunda Tety Notulen : Yeni Nuraeni  Bismillahirrahmanirrahim  Buka perisai adalah awal dari keajaiban. Setiap hari kita mencari keajaiban, bertanya kapan saya ajaib, padahal seharusnya kita membuat jurnal syukur. Syukuri apa yang ada dalam diri kita. Napas kita, mata kita, jantung kita. Mata bisa berkedip, jantung berdetak tanpa kita yang atur itu keajaiban.  Kunci keajaiban adalah syukuri yang ada. Punya suami, syukuri itu. Punya anak, syukuri. Sudah lama kita menanti kehadirannya. Ga fokus pada kekerenannya. Caranya gimana biar ajaib? 1. Jika Allah hadirkan ujian, syukuri. 2. Yakini bahwa hadirnya ujian ini karena ada perbuatan kita yang kurang tepat. 3. Masuk goa keajaiban. Ada 360 sendi yang harus dizikiri setiap hari. Kalau engga nanti badan ga nyaman. Minta dipijitin. 4. Shalat taubat. Setiap hari. Sesering mungkin. 5. Siap dengan detoxifikasi Detox ini karunia Allah. Begini cara Allah membersihka

Indahnya Qosidah Busyro Lana

  بُشـرَی لَــنَا نِلنَــا المُنَــى - زَالَ الْعَنَى وَافَالْهَنَا ُوَالدَّهْرُ أَنْجَزَ وَعْدَه - وَالْبِشْرُ أَضْحَی مُعْلَنَا يَانَفْسُ طِيْبِی بِاللِّقَا - يَاعَيْنُ قَرِّی أَعْيُنَا هٰذَا جَمَالُ الْمُصْطَفَی - أَنْوَارُهُ لَاحَتْ لَنَا ْيَاطَيْبَةُ مَاذَا نَقُولْ - وَفِيْكِ قَدْحَلَّ الرَّسُول وَکُلُّنَا يَرْجُوالْوُصُول - لِمُحَمَّدِ نَبِيِّنَا يَارَوْضَةَ الْهَادِی الشَّفِيْعْ - وَصَاحِبَيْهِ وَالْبَقِيع أُکْتُبْ لَنَا نَحْنُ الْجَمِيعْ - َزِيَارَةَ لِحَبِيبِنا صَلِّ وَسَلِّمْ يَاسَلَام ْعَلَی - النَّبِیّ مَاحِی الظَّلَام وَاْلاَلِ وَالصَّحْبِ الْکِرَام - مَاأُنْشِدَتْ بُشْرَی لَنَا Kebahagiaan milik kami karena kami memperoleh harapan, dan hilang sudah semua kesusahan, lengkap sudah semua kebahagiaan. Dan waktu sudah menepati janjinya, dan kebahagiaan menampakkan kemuliaan kami. Wahai jiwa bahagialah, karena kau akan berjumpa dia.. Wahai mata, tenanglah dan tenanglah.. Cahayanya memancar-mancar menembus jiwa kita.. Duhai Thoybah (Madinah), apa yang bisa kami katakan? Jika Ras

Penuh Berkah di Masjid Al-Barkah

Gambar
  Siang yang terik terasa sejuk saat saya melewati rumah Ustadzah Ummu Muhammad Alaydrus, lalu hati bergumam "Ya Allah hari ini semoga bisa bertemu Ustadzah, ka ada dirumah?" Lalu saya berlalu.  Alhamdulillah atas izin Allah, Ba'da ashar bisa hadir di Kajian rutin di Masjid Al Barkah Bojongsari. Ini kali pertama saya hadir di Al-Barkah. Duduk paling depan di tengah-tengah, eh ternyata ibu-ibu di sana duduknya bukan seperti itu, tetapi melingkar sepanjang tepi ruangan. Akhirnya saya pindah ke ujung dekat Ummi Lulu. Ummi Lulu cerita kalau Ustadzah gak bawa mobil, jadi tidak tahu berangkat naik apa sama siapa, hp nya tidak aktif. Tentu saja saya langsung menawarkan diri untuk jemput. Sampai di rumah Ustadzah, Jidah menyampaikan jika ustadzah sudah berangkat sama Mbak Linda langsung dari Bangkir.  Alhamdulillah, saya pun langsung meluncur kembali ke Al-Barkah. Orang pertama yang saya cari adalah Ustadzah, ah benar sudah hadir dengan senyum khasnya. Saya duduk paling depan sa

Shalat Sebagai Oleh-Oleh Terindah dari Nabi Muhammad

Panitia di Masjid Al -Muhajirin ini sudah mempraktekan ilmu yang diberikan oleh Ustadzah Ummu Muhammad selama ini, yaitu memperbanyak niat. Segala sesuatu tergantung dari niatnya. Satu kegiatan banyak niat, Kajian Rutin Bulanan, peringatan Isra Mi'raj dan Menyambut Bulan Ramadhan. Masya Allah Tabarakallah.  Tausiyah Ustadzah selalu dinanti, rindu rasanya jika satu hari saja tidak hadir di Majlis Ilmunya. Hari ini beliau membahas tentang tahun ke -10 kenabian, dimana Rasulullah sedang mengalami duka yang mendalam karena wafatnya Sayyidah Khadijah,  Satu bulan kemudian Abu Thalib pun wafat. Dalam kondisi duka ini, kaum quraisy di Mekkah semakin gencar melakukan makar kepada Nabi Muhammad, sehingga Nabi hijrah ke Thaif bersama Zaid Bin Haritsah, untuk meminta bantuan. Tetapi, sesampainya di Thaif, mereka malah melempari Nabi dengan batu sampai berdarah.  Malaikat Jibril bertanya "Apa yang harus saya lakukan untuk mereka agar Allah menghukum mereka?" Tetapi Nabi menolaknya ju